WARTAMUSI.COM, Palembang – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H,. M.S.E menjadi narasumber pada Rapat Finalisasi Rancangan Awal Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2025-2029 yang digelar hotel Novotel Palembang, Jumat (4/10/2024).
Dalam materinya dihadapan para Kepala BPS Se Indonesia tersebut, Pj Gubernur Elen Setiadi menegaskan, Pemprov Sumsel terus bersinergi dengan BPS Provinsi Sumsel dalam setiap pengambilan keputusan ataupun kebijakan dalam pembangunan. Hal itu penting mengingat BPS merupakan lembaga penyedia dan analisis data dalam mendukung kebijakan berdasarkan perumusan data.
“Rapat ini merupakan momentum yang penting bagi kita dalam rangka evaluasi perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan BPS sebagai lembaga yang independen, terpercaya dan berperan aktif dalam mendukung perumusan kebijakan berbasis data,” ucap Elen.
Diungkapkan Elen Pemprov Sumsel telah menjalin kerjasama dengan BI, OJK, dan BPS dengan membangun sekretariat bersama yang dan berjalan dengan baik untuk memberikan dukungan kebijakan bagi Pemprov Sumsel.
“Setiap kebijakan oleh pemerintahan daerah akan selalu melibatkan BPS,” ujar Elen.
Ia juga menyampaikan bahwa inflasi Sumsel saat ini jauh di bawah nasional, bahkan pertumbuhan ekonomi juga sudah baik.
“BPS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengambil keputusan. Ia mengharapkan agar terjalin sinergi yang lebih tinggi dari BPS,” paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel lanjut Elen Setiadi, saat ini cukup baik yang ditunjukkan dengan indikator produksi beras Sumsel yang mencapai 2 kali lipat. Namun disisi lain masih perlu penanganan dan tata kelola distribusi beras. Demikian pula halnya terjadi anomali dalam tingkat kemiskinan Sumsel yang lebih tinggi 2% di atas nasional.
“BPS Sumsel memiliki peran strategis bagi pembangunan Sumsel, antara lain menyediakan indikator-indikator capaian pembangunan di Provinsi Sumsel, penguatan perencanaan berbasis data, penguatan kualitas data statistik sektoral (pembinaan statistik sektoral) melalui penguatan fungsi statistik pada pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan dan penguatan kualitas SDM bidang statistik,” tandas Elen.
Di tempat yang sama, Sekretaris Utama BPS Republik Indonesia (RI) Imam Machdi mengatakan kolaborasi antara Pemprov Sumsel dan BPS Sumsel sangat penting. Terutama untuk melihat isu-isu yang berkembang, agar para perumus kebijakan bisa merumuskan pembangunan.
“Sebagai lembaga penyedia statistik maka kita harus menyediakan data yang akurat. Hilirisasi pun sudah menunjukkan nilai positif bagi kebijakan pembangunan Indonesia. Kita saat ini sedang meraih bonus demografi. Maka peran BPS bisa memberikan insight bagaimana kejadian di tingkat nasional. Keakuratan data akan membantu pemerintah membuat kebijakan,” jelasnya.
Di waktu mendatang lanjut Imam, BPS perlu melakukan langkah strategis ke depan, agar mampu memenuhi indikator pembangunan nasional.
“Pertama, langkah antisipasi bagaimana posisi BPS ke depan, dilakukan dengan penguatan upaya kelembagaan, mengatur sumber daya yang dimiliki tidak hanya sdm, tapi juga anggaran, dan teknologi informasi. Kedua mengantisipasi 10 indikator visi. Kemudian yang ketiga merumuskan indikator capaian statistik. Keempat adalah menjaga akuntabilitas seluruh sumber daya dan kelima menjaga kredibilitas dan independensi BPS,” beber Imam.
Dibagian akhir sambutannya Imam mengajak seluruh insan BPS untuk berkomitmen dalam pengolahan data yang akurat. Menurutnya ujung tombak statistik ada di BPS di daerah.
Tampak hadir dalam rapat finalisasi itu, Inspektur Utama BPS Dadang Hardiwan, para Deputi di lingkungan BPS, para narasumber Dari Bappenas, Kepala BPS seluruh Indonesia dan para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (Ril)