Debat Pilgub Sumsel: Kandidat Soroti Masalah RLTH, Pungli Sekolah, dan Infrastruktur Ekonomi

Debat ketiga Pilgub Sumsel.

WARTAMUSI.COM, Palembang – Debat ketiga Pilgub Sumsel, pada debat tersebut menampilkan tiga cagub dan cawagub Sumsel, yakni Herman Deru – Cik Ujang, Eddy Santana Putra – Riezky Aprilia dan Mawardi Yahya – RA Anita.

Dalam debat paslon 01 Herman Deru – Cik Ujang menyoroti masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) yang masih ada hingga saat ini di Sumsel.

Herman Deru mengatakan ada dua macam kawasan kumuh ini. Pertama rumah tidak higienis dan kedua karena kepadatan penduduk. Jika rumah tersebut kumuh karena tidak hiegienis ini bisa diatasi sanitasinya.

Apabila kumuh karena kepadatan penduduk maka pemerintah harus menyiapkan lahan bagi masyarakat agar kawasan padat penduduk tersebut untuk bisa di pindahkan ke tempat yang layak.

“Untuk menyiapkan lahan agar suatu kawasan tidak terjadi kepadatan penduduk maka kita sebagai kepada daerah harus menyiapkan lahan. Nah lahan di siapkan tidak perlu dana dari APBN atau APBD . Dana bisa gotong royong dengan perusahaan besar,” ungkapya.

Sementara paslon 02 Eddy Santana Putra dan Riezky Aprilia, berjanji akan menghilangkan pungli di sekolah di Sumsel.

Menurut ESP, Sumsel adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam budaya dan sejarah, namun kenyataan yang dihadapi saat ini jauh dari harapan. Sebab, tingkat pengangguran masih tinggi dan maraknya pungli. Ini menunjukkan masih banyak yang harus dibenahi pemerintah.

“Sumsel ini kaya tapi hampir satu juta rakyatnya miskin. Untuk itu, kami hadir di era baru menawarkan sebagai berikut bidang pendidikan. Kami berkomitmen untuk menggratiskan sekolah dan menghilangkan segala macam bentuk pungutan, termasuk pungutan liar,” tegasnya.

ESP mengatakan jika satu tahun tidak berhasil menghilangkan pungli sekolah maka ia siap mundur dari jabatan.

“Kami juga berjanji jika dalam satu tahun tidak berhasil menghilangkan pungli di sekolah kami akan mundur sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan,” jelasnya.

Selain memberantas pungli di sekolah, janji yang lain juga disampaikan Eddy. Ia menerangkan tenaga pendidik juga akan diberikan insentif mulai dari gerbang sekolah seperti penjaga sekolah, satpam sampai guru-guru.

Paslon 03 Mawardi Yahya – RA Anita mengatakan, visi kami adalah ‘Sumsel Bangkit Bersama Menuju Masyarakat Sejahtera’, sebagaimana yang telah kami sampaikan pada debat pertama. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, program prioritas kami berfokus pada permasalahan utama di Sumatera Selatan.

Program yang pernah populer di era kepemimpinan sebelumnya ini direncanakan akan diimplementasikan kembali pada periode 2025-2030.

“Kami ingin memastikan masyarakat Sumsel memiliki akses mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan dan pendidikan,” ujar Mawardi.

Selain itu, MATAHATI mengusung fokus pembangunan infrastruktur ekonomi. Mawardi menyoroti pentingnya menuntaskan dan menata kembali pembangunan -pembangunan yang terbengkalai.

“Dengan infrastruktur ekonomi yang kuat, pertumbuhan ekonomi akan meningkat dan lapangan pekerjaan akan tercipta,” tegasnya. (*)