WartaMusi- Persoalan banjir yang kerap terjadi di Kota Palembang saat musim hujan tiba, mendapat perhatian serius dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
Oleh karena itu selain menggelontorkan anggaran bantuan gubernur (bangub) untuk pembangunan jalan di beberapa ruas jalan Kota Palembang, Ia juga menggunakan bangub tersebut untuk membantu pembangunan kolam retensi di Simpang Bandara SMB II.
Untuk memastikan progres pembangunan kolam retensi itu, usai menghadiri acara Musrenbang RKPD Provinsi Sumsel Tahun 2023 di hotel Santika Premier Bandara, Rabu (13/4) siang Herman Deru meninjau langsung lokasi pembangunan kolam retensi di Kelurahan di kawasan Kebun Bunga tersebut.
Bersama Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa, Gubernur Sumsel H. Herman Deru turun langsung ke areal kolam retensi didampingi sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel seperti Kepala Dinas PSDA Provinsi Sumsel, Ir. Herwan dan beberapa pejabat lainnya.
“Secara bertahap kita akan coba jawab keluhan warga terutama soal banjir. Makanya Saya tinjau pembangunan kolam retensi ini yang mana Pemprov dan Pemkot telah menyelesaikan pembebasan lahan 4 hektare untuk dijadikan kolam retensi baru,” jelasnya di hadapan awak media.
Dengan pembangunan ini Gubernur Herman Deru meyakini akan dapat mengatasi dampak banjir yang kerap terjadi di tiga kelurahan sekitar yakni Kelurahan Sukarami, Kelurahan Kebun Bunga dan Kelurahan Sukajaya.
“Kalau retensi ini selesai mudah-mudahan bisa mengurangi dampak banjir di tiga kelurahan ini. Semoga ini bisa menjawab keluhan warga,” jelas Herman Deru.
Lebih jauh dikatakan Herman Deru berdasarkan hasil fisibility study lokasi ini merupakan tempat yang paling layak dibangun kolam retensi. Untuk mewujudkan pembangunan ini menurutnya membutuhkan dukungan pemerintah pusat, pemerintah provinsi juga Pemkot dan masyarakat setempat.
“Saat ini Pemprov dan Pemkot telah selesaikan pembebasan lahan dan ini wujud Pemprov dan Pemkot serius mengatasi banjir,” jelasnya.
Terkait genangan air di Simpang Polda, Herman Deru mengungkapkan bahwa hal itu memiliki kendala tersendiri. Menurutnya genangan air lamban surut lantaran adanya box culvert yang terkena tiang listrik.
“Mungkin ada yang bertanya soal genangan di Simpang Polda, ini persoalan lama karena ada box culvert dan gorong kena tiang LRT. Dari arah Bandara ada sekitar ada 24 titik yang terkena mulai dari Auto 2000 TAA sampai dengan Jakabaring,” jelasnya.
Tak hanya di simpang Polda hal serupa menurutnya juga terjadi di sekitar masjid Agung dan belum dilakukan pembenahan sehingga air lamban mengalir ke pembuangan. Hal ini menurutnya merupakan dampak dari pengerjaan pembangunan sebelumnya.
Sementara itu Kepala Dinas PSDA Ir. Herwan menjelaskan bahwa kolam retensi ini akan dibangun di lahan seluas 4 hektare dengan daya tampung mencapai 150-160 ribu meterkubik.
“Bahkan PUPR Kota juga sudah melakukan FS, DED dan menyiapkan dokumen lingkungan,” jelasnya.
Menurut Herwan pembebasan lahan ini merupakan sharing Pemprov dan Pemkot Pemkot dan telah selesai dilakukan tahun 2021.
“Harapannya dengan bantuan Bangubsus tahun 2022 harapannya pembangunan ini bisa tuntas,” jelasnya.(riil/Cha)