WartaMusi – Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hari Widodo menilai sisi pembiayaan ekonomi syariah Sumsel meningkat 8,8 persen. Kondisi itu juga lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam perjalanannya selama ini patut disyukuri.
“Untuk Sumatera Selatan sendiri, keuangan syariah atas aset perbankan tumbuh hingga 10 persen. Pencapaian ini lebih tinggi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi syariah nasional yang masih delapan persen,”terang Hari Widodo saat Syariah Festival Sriwijaya atau Syafari 2021 yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Sumsel secara zoom, Kamis (22/7).
“Disyukuri, namun tidak juga menjadi puas. Karena potensi ekonomi syariah Sumatera Selatan ini besar. Seperti halnya sektor usaha, fashion, halal food, tourism, farmasi kosmetik yang harus dikembangkan. UMKM lokal hendaknya pelakunya, bukan sementara di konteks global, hanya membentuk pasar,” sambungnya lebih lanjut.
Menurutnya, literasi ekonomi syariah masih perlu ditingkatkan. Karena dengan potensi yang besar ini, ekonomi syariah masih dihadapkan atas keliterasiannya.
“Pengaruh literasi ini akan sangat besar. Sebagian besar, misalnya tentang wakaf saja, masih belum dipahami. Saat ini, potensi wakaf produktif cukup besar, menindaklanjuti dan memperkenalkan ekonomi syariah lebih luas. Melalui festival ekonomi syariah ini, diharapkan literasi ekonomi syariah dapat ditingkatkan,” terang Hari.
Ekonomi Syariah dinilai terus berkembang. Dengan potensi yang masih sangat besar, dibutuhkan literasi ekonomi dan keuangan syariah yang lebih masif.
Namun Bank Indonesia atau BI menyadari, literasi dan keuangan ekonomi syariah masih rendah. Karena itu diperlukan berbagai hal mengenalkan atau mengembangkan ekonomi syariah kepada masyarakat.
Festival syariah atau Fesyer yang menjadi agenda rutin tiap tahun yang digelar Bank Indonesia, dinilai menjadi bagian meningkatkan literasi ekonomi syariah tersebut.
Pada tahun ini, Fesyer 2021 Pulau Sumatera digelar di Provinsi Riau. Menuju pergelaran itu, Bank Indonesia perwakilan Sumatera Selatan juga menggelar Syariah Festival Sriwijaya atau Syafari 2021.
“Ini agenda rutin tiap tahun, yang dibagi menjadi dua topik, baik webinar pembiayaan dan wakaf produktif, yang akan diisi oleh Ketua OJK, Rektor UIN, CEO Bank Syariah, Ketua masyarakat ekonomi syariah, lalu topik lainnya yakni, perkembangan tourism syariah, perjalanan UMKM syariah, juga ada topik aplikasi ekonomi syariah yang lebih populer,”tandasnya.(Cha)