Kadisdik Sumsel : Bila PTM Sebab Kluster Pak Gubuner akan Buat Kebijakan Lain

Kadisdik Sumsel Riza Pahlevi

WartaMusi – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMA dan SMK di Sumsel sudah dilaksanakan sejak 30 Agustus 2021. Selama satu minggu pelaksanaan PTM, belum ada kluster penyebaran covid-19 dilingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Drs H Riza Pahlevi,MM mengatakan, PTM terbatas sudah dilaksanakan selama hampir satu Minggu. Jika berjalan lancar, maka akan diteruskan.

“Kalau tidak mematuhi protokol kesehatan , dan mengakibatkan ada kluster baru di sekolah maka Bapak Gubernur Sumsel akan membuat kebijakan lain, dan belajar siswa akan sepenuhnya kembali daring lagi,” ujarnya saat diwawancarai di SMK Negeri 2 Palembang, Jumat (3/9).

Riza Fahlevi menuturkan, saat ini pihaknya sudah memfasilitasi seluruh keinginan orang tua siswa. “Yang pro PTM kita penuhi, dan yang kontra PTM kita penuhi dengan daring. Alhamdulilah selama PTM Terbatas tidak ada kluster baru covid-19,” paparnya.

Lebih lanjut Riza Fahlevi mengungkapkan, disekolah harus ada gugus tugas covid-19 yang ketuai Kepsek. “Surat Edaran Gubernur sudah memberikan aturan dalam PTM. Bapak Gubernur sudah memberikan bingkai. Isinya seperti apa itu tergantung Walikota dan Bupati,” katanya.

“Seluruh SMA dan SMK di Sumsel sudah mulai melaksanakan PTM. Untuk SD dan SMP itu di Kota Palembang akan mulai PTM pada tanggal 6 September walaupun PPKM level 4. Karena sudah ada kelonggaran, tapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan,” paparya.

Riza Fahlevi menjelaskan, dalam PTM yang terpenting ada koorodinasi antara orang tua siswa dan sekolah. Karena covid-19 masih ada.

“Sekolah dalam melaksanakan PTM memang harus mematuhi protokol kesehatan, dengan menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizier, dan menjaga jarak. Semua juga wajib memakai masker,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Palembang Rafli menuturkan, selama uji coba PTM dalam satu minggu ini berjalan lancar.

“Selama kita mematuhi protokol kesehatan, kita siapkan sabun cuci tangan, hand sanitizier, siswa kita batasi dalam PTM karena baru 25 persen, Alhamdulilah sampai sekarang tidak ada kendala. Semua berjalan lancar,” tutupnya. (Cha)