WARTAMUSI.COM, Palembang – Empat partai politik yang meraih kursi di DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 lalu, hingga saat ini belum menentukan pilihannya dalam mengusung paslon yang maju di Pilgub Sumsel 2024.
Keempat partai itu secara keseluruhan memiliki total 13 kursi dari total 75 kursi di DPRD Sumsel, yang secara hitung-hitungan sudah tidak bisa lagi membentuk poros baru dari 3 bakal paslon yang ada.
Mengingat syarat minimal dukungan kursi DPRD Sumsel 20 persen atau 15 kursi untuk bisa mengusung.
Secara rincian PDIP memiliki kursi terbanyak yang belum menentukan sikap dengan 9 kursi, disusul PPP 2 kursi, dan Hanura serta PKN yang masing-masing memiliki 1 kursi.
Dalam kontestasi Pilgub Sumsel 2024 nanti terbuka diikuti 3 pasangan calon. Ketiganya yaitu, bakal pasangan Herman Deru- Cik Ujang (HDCU). HDCU sendiri sudah mendapat dukungan dari NasDem (10) Demokrat (8), PKS (7), dan Perindo 1 kursi (26 kursi total).
Kemudian ada Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati) yang diusung Golkar (12) dan Gerindra (11) sehingga total 23 kursi DPRD.
Sedangkan kandidat lainnya, Heri Amalindo- Popo Ali (Hapal) saat ini telah mendapat dukungan dari PKB (7) dan PAN (6) sehingga baru 13 kursi, dan saat ini masih berjuang untuk mendapatkan dukungan partai politik lainnya seperti PDIP (9 kursi), Hanura (1), PKN (1) dan PPP (2), yang nasibnya menunggu keputusan 4 partai itu.
PDIP Sumsel sendiri mengatakan, pengusungan atau dukungan kepada pasangan calon kepala daerah baik tingkat provinsi, Kabupaten dan Kota semua ada di DPP PDIP.
Menurut Bendahara DPD PDIP Sumsel Yudha Rinaldi, jika hingga saat ini PDIP belum memberikan dukungan kepada siapa khususnya di Pilkada kota Palembang.
“Kalau kita PDIP belum mengeluarkan dukungan untuk mengusung diberikan ke siapa, dan arahnya tergantung DPP kemana,” kata Yudha, Sabtu (3/8).
Dijelaskan anggota DPRD Sumsel ini, dengan raihan kursi PDIP di provinsi Sumsel hasil Pileg 2024 sebanyak 9 kursi, jelas untuk mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, masih dibutuhkan minimal 6 kursi lagi sehingga diperlukan koalisi.
Yudha pun kembali menegaskan, bahwasanya untuk pengambil kebijakan siapa yang bakal diusung adalah kewenangan dari DPP PDIP.
“Jadi selesai survei kita mengirimkan atau memberikan hasil kepada DPP PDIP. Soal yang memutuskan nanti adalah prerogatif mereka (DPP) ,” ungkapnya kembali.
Namun demikian, Yudha meyakinkan jika nantinya Keputusan tersebut kemungkinan akan dilaksanakan pada awal Agustus 2024 ini.
“Kan pendaftaran dimulai tanggal 27 Agustus 2024. Jadi kita optimis awal Agustus 2024, sudah akan dikeluarkan oleh DPP PDIP,” katanya.
Dilanjutkan Yudha, PDIP diterangkannya realistis mendukung siapa yang bakal maju, dan diprioritaskan kader yang salah satunya Heri Amalindo.
Selain itu, calon kepala daerah tersebut potensial dan surveinya lebih tinggi bakal diusung PDIP.
Sementara Sekretaris DPW PPP Sumsel Ahmad Palo menerangkan, jika dalam waktu dekat parpolnya akan mengeluarkan rekomendasi bagi paslon di Pilgub Sumsel.
“Sekarang masih dibahas DPP, karena Pilgub kewenangan DPP dan DPW hanya sebatas menerima pendaftaran menseleksi dan kemudian diserahkan DPP untuk diberikan penilaian diusung nanti, ” katanya.
Untuk kriteria paslon yang diusung, Caleg DPRD Sumsel terpilih ini mengungkapkan pasti ada penilaian dari DPP, bisa dari survei, tingkat kesukaan masyarakat dan penilaian lainnya yang DPP lebih mengetahui kriteria yang akan diusung.
“Kalau harapan tentu kita berharap, DPP memutuskan yang tentu memang dapat membawa Sumsel lebih baik.
Dan kader di DPW dan DPC se Sumsel pastinya, Ketika DPP sudah memutuskan kami seluruhnya tegak lurus apa yang diputus DPP, dan memperjuangkan untuk memenangkan pertarungan bagi calon yang diusung, paling tidak kita berbuat mendukung sepenuhnya, ” katanya.
Meski pendaftaran Paslon akan dilaksanakan pada 27 Agustus nanti, Palo memastikan DPP akan mengeluarkan rekomendasi resmi sebelum pendaftaran dimulai.
“Perkiraan belum tahu, tapi yang jelas dalam waktu dekat, ” tandas Palo.
Ditempat terpisah DPD Partai Hanura pun hingga saat ini belum mengeluarkan rekomendasi untuk Pilgub Sumsel, meski ada pasangan calon yang mengklaim mendapat dukungan, namun pihaknya masih menunggu DPP Hanura.
“Belum ada (rekomendasi), masih dalam proses DPP, ” singkat ketua DPD partai Hanura Sumsel Ahmad Al Azhar.
Hal yang sama diungkapkan Pimpinan Daerah (Pimda) PKN Sumsel Lucianty, jika partainya masih menunggu keputusan resmi PKN pusat.
“Lagi proses B1 Kwk, (untuk waktunya) tunggu minggu depan,” kata Lucianty. (ril)