Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan Sambut Kedatangan Tun Dr Mahathir Mohamad di Bandara SMB II

Oplus_0

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., bersama Forkopimda Sumsel Menyambut Kedatangan Perdana Menteri Malaysia Periode 1981-2003 dan 2018-2020, Tun Dr. Mahatir Mohammad di VIP Bandara SMB II Palembang dalam Rangka Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Selatan,Selasa, (2/7/2024).

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan bersama pejabat gubernur Sumatera Selatan ikut mendampingi mantan perdana menteri tun Dr mahathir Mohammad saat melakukan lawatan ke Sumsel guna menghadiri pembukaan muzakarah ahlul halli ke-7 yang dipusatkan auditorium yayasan pendidikan dan dakwah akuis Talang kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

Saat tiba di bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 Palembang mantan perdana menteri Malaysia yang pernah menjabat selama 24 tahun dari tahun 1981 hingga 2003. Dan dari tahun 2018 hingga Februari 2020 didampingi juga oleh Komjen Malaysia Medan Shahril Nizam Abdul Malek, PJ Bupati Banyuasin G. Hani Syopiar Rustam SH MH, imam Ahlul Halli Wal Aqdi KH.TB.Fathul Admin Chatib,Ketua I Ahlul Halli Wal Aqdi Ust Arbani dan para delegasi yayasan perdana Malaysia.

Selanjutnya Mahathir Mohammad dan rombongan menuju yayasan pendidikan dan dakwah akuis Talang kelapa Kabupaten Banyuasin menghadiri pembukaan muzakarah Ahlul halli Wal aqdi ke-7 tahun 2024.

Dalam forum tersebut dibahas sejumlah isu yang tengah dihadapi umat Islam dewasa ini bahkan terjadi diskusi diantaranya para peserta yang dihadiri oleh para ulama dan cendekiawan utusan dari sejumlah daerah se -Indonesia.

Dalam pesan pentingnya mahatir Mohammad menegaskan,saat ini dunia sudah banyak mengalami kemajuan sehingga menjadi tantangan berat bagi umat Islam di dunia karena itu dia mengajak umat muslim di berbagai penjuru dunia untuk terus memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kita tidak boleh asingkan diri kita lagi daripada perkembangan di negara lain apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di negara-negara lain terutama kuasa dunia kita harus menguasai ilmu canggih supaya kita berkemampuan menciptakan peralatan untuk melindungi umat Islam katanya dalam dengan dialek Melayu yang sangat kental.