WARTAMUSI.COM, Palembang – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Febrita Lustia HD membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) TP PKK Sumsel yang dirangkaikan juga dengan rakor Tim Pembina Posyandu, Dekranasda dan Perwosi Sumsel, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Kamis (24/4/2025).
Rakor diikuti oleh seluruh Ketua TP PKK kabupaten/kota se-Sumsel juga para mitra terkait TP PKK Sumsel. Pada sesi pertama itu, rakor lebih menekankan pada kegiatan PKK diikuti dengan agenda rakor selanjutnya.
Feby Deru yang juga Ketua Tim Pembina Posyandu Sumsel mengatakan rakor diselenggarakan bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait 10 program pokok PKK serta organisasi lainnya.
“Kegiatan kita setelah dilantik pada Februari lalu, kita sebagai Ketua harus langsung terjun ke lapangan, dan terjun ke desa-desa. Untuk itulah rakor ini dilaksanakan, gunanya untuk menyamakan persepsi di antara kita semua. Tugas kita adalah melayani masyarakat yang ada di wilayah masing-masing,” katanya.
Dikatakannya, kegiatan PKK sebenarnya saling terlibat dengan organisasi dan mitranya. Seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) yang ada di PKK, bidang kerjanya juga ada dalam pokja 2, di Dekranasda pun ada bidang yang membawahinya.
Selain itu para Ketua dan pengurus harus segera membuat program kerja tahunan sesuai wilayah masing-masing. Pada tengah tahun nanti, para Ketua sudah harus punya program kerja di tahun 2026.
Tugas lainnya adalah mengendalikan aktivitas kabupaten/kota. Dalam hal ini, Ketua bisa mengangkat/memberhentikan siapa saja yang duduk dalam kepengurusan.
“Ini adalah hak prerogatif Ketua. Lebih baik pengurusnya sedikit namun efektif dan organisasi bisa berjalan baik,” tukasnya.
PKK juga berperan dalam membantu dan mendukung tugas suami. Membina dan mengembangkan pemberdayaan keluarga masing-masing.
“Sekali lagi saya minta bahwa kita harus turun ke desa, tahu berapa jumlah desa di wilayah kita, gunanya untuk menyemangati dan memotivasi para ibu di desa,” ujarnya.
Sementara terkait kegiatan posyandu, jika sebelumnya posyandu hanya berfokus pada bidang kesehatan. Kini posyandu memiliki landasan 6 SPM yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Saat ini ada posyandu anak, posyandu lansia, dan posyandu remaja.
“Yang menjadi Ketua Tim Pembina Posyandu adalah Ketua TP PKK. Kemudian kedudukan Wakil Ketua PKK kini berganti menjadi Staf Ahli. Ini berdasarkan hasil Rakernas IX tahun 2021. Jadi Ketua TP PKK hanya ada satu di setiap kabupaten/kota. Struktur organisasi PKK ini kemungkinan akan berubah pada Rakernas X mendatang yang akan berlangsung di Balikpapan,” imbuhnya.
Tugas dan kewajiban sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu juga hampir sama dengan Ketua TP PKK, yakni menyelaraskan program pemerintah pusat ke daerah baik di provinsi/kabupaten/kota dengan program turunannya, namun masing-masing tetap harus mempunyai program unggulan.
“Menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di wilayah masing-masing. Perlu diingat juga, bahwa meskipun kita tengah melaksanakan efisiensi, kita tetap harus bekerja dan menghasilkan program kerja, tentu dengan dipilah-pilah mana yang prioritas mana yang bukan prioritas. Saya sampaikan juga pada tahun 2026 mendatang, Sumsel akan menjadi tuan rumah Kriya Nusa di Jakarta. Sedangkan tahun 2027 perhelatan HKG dipusatkan di Sumsel,” sambung Feby.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli TP PKK Sumsel Lidyawati Cik Ujang memaparkan tentang kelembagaan PKK. Dia menjelaskan tentang Gerakan PKK yang bertugas untuk memberdayakan perekonomian keluarga dan masyarakat.
“Strategi gerakan PKK dimaksudkan sebagai instrumen untuk pembangunan di daerah. Visi misi gerakan PKK membentuk karakter keluarga berdasarkan nilai dasar Pancasila serta memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” tandasnya. (ril)