KOPZIPS Temukan Makam Kuno Tionghoa Muslim Bersejarah di Palembang

Selasa, (3/12) , bada Zuhur Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) berziarah ke makam kuno yang belum diketahui sejarahnya, di Jalan Hang Jebat Palembang.

WARTAMUSI.COM, Palembang – Selasa, (3/12), bada Zuhur Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) berziarah ke makam kuno yang belum diketahui sejarahnya, di Jalan Hang Jebat Palembang.

Penemuan makam ini bermula dari informasi anggota KOPZIPS yang mendatangi lokasi karena terlihat dinding lama disela sela rumah penduduk yang terletak di Jalan Hang Jebat, dahulu makam ini benar-benar terjepit perumahan penduduk, namun karena ada pembongkaran rumah di bagian depan J alan Hang Jebat maka dinding ungkonan makam ini dengan jelas terlihat.
Dari pantauan KOPZIPS di lapangan, dinding ungkonan makam yang sudah dipenuhi akar tanaman dan semak belukar di dalam ungkonan menyebabkan kesulitan untuk masuk ke area makam, namun berkat usaha KOPZIPS yang maksimal anggota KOPZIPS yang berziarah masih bisa masuk ke area makam.

“Beberapa makam yang tampak di mata ada sekitar 5 makam yang terlihat, namun bisa jadi jumlahnya melebihi 5 mengingat ungkonan ini cukup luas dan dipenuhi semak belukar, jadi kalau sudah dipangkas bersih kemungkinan banyak makam yang akan terlihat,”kata Muhammad Setiawan, M.H selaku Ketua KOPZIPS.

Menurutnya dari beberapa makam yang terlihat ada dua makam yang berasal dari tahun 1900 an awal, dan sisanya nisan masa tahun 1900 an pertengahan, dan terakhir nisan masa 1900 an akhir.

Satu makam yang terdapat inskripsi yaitu seorang tokoh Tionghoa muslim yang bernama dalam bahasa latin Kwa Djie Nio wafat 23-4-1917 dan selebihnya tulisan aksara Tionghoa yang belum diketahui maknanya, bertipe Demak troloyo dengan bahan granit, dan disampingnya ada makam yang belum teridentifikasi karena tidak ada inskripsi bertipe Melayu Aceh dengan bahan batu granit, sedangkan sisanya makam lainnya sudah menggunakan bahan semen artinya sudah memasuki masa abad 19 an akhir.

“Dari ungkonan ini diketahui gapura nya masih ada dan bagian atas gapura yang sudah rusak dan beberapa bagian dinding ungkonan,” katanya.

Di bagian luar ungkonan menurutnya ada banyak batu nisan yang berserakan yang entah dari mana asalnya, mengingat daerah ini dahulunya memang area pemakaman.

“Insya Allah kedepannya KOPZIPS akan memangkas rumput dan semak belukar di ungkonan ini dan akan membersihkan sampah yang berserakan di sekitar ungkonan ini agar ungkonan ini dapat lestari dan terawat mengingat ini adalah salah satu situs penting Islam di kota Palembang,” katanya. (*)