WartaMusi – Putusan Kementrian Agama yang melarang aktifitas pembelajaran selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata belum dipatuhi sepenuhnya dipahami pihak sekolah. Pasalnya, Madrasah Ibtidaiyah Hijrah II Palembang justru tetap memberlakukan Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Pantauan awak media, aktifitas Kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tampak mencolok karena barisan kendaraan bermotor memenuhi trotoar jalan, sekitar pukul 10.30 WIB atau mendekati jam pulang sekolah.
Sekolah yang terletak di kawasan 7 Ulu, persis di sayap kanan bawah jembatan Ampera. gedung tiga lantai berwarna hijau terang itu di kelilingi pagar tinggi. Kendaraan para orangtua berbaris rapat, saat orangtua menunggu anaknya pulang sekolah. Sebagian ada yang berdiri di depan pagar sekolah yang dijaga satu penjaga sekolah.
Mereka sesekali melambaikan tangan begitu melihat anak mereka yang mengenakan seragam lengkap menuruni tangga yang letaknya tak sampai empat meter dari tempat tunggu orang tua.
Penjemput ini hanya berbatas pagar saja, sehingga mereka masih bisa leluasa memantau aktifktas anak-anak mereka yang kala itu sedang melaksanakan aktifitas PTM dalam areal sekolah.
Para siswa tampak bersemangat menuruni anak tangga. Mereka mengenakan seragam lengkap ditambah masker. Ada sebagian masker diletakkan menutupi hidung Dan mulut, namun Ada juga yang hanya digantungkan di leher saja.
“Kami hanya melakukan ujicoba PTM saja. Dan ini pun jadwalnya sudah kita atur sedemikian rupa agar tetap mematuhi prokes,” kata Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Hijriyah II, Usman di ruang kerjanya, Rabu (14/7).
Aktifitas PTM sendiri, menurut Usman, sudah dilakukan sejak Senin (12/7) lalu. Meski sudah mengetahui larangan khusus selama masa PPKM, namun Usman mengaku sudah menerapkan sistem khusus agar siswa dan civitas tetap aman selama masa pandemi.
“Kami menerapkan sistem shift pembelajaran, dimana satu hari ada tiga shift, tiap shift nya berlangsung selama dua jam saja tiap kelas, “katanya.
Masing-masing siswa menurut Usman melakukan PTM dua kali dalam seminggu Dan tiap kelas dibagi dalam tiga kelompok. Untuk siswa yang tidak melakukan PTM saat itu tetap belajar namun melalui proses daring, sehinga semuanya tetap belajar saat bersamaan.
“Sekali lagi ini hanya bentuk ujicoba PTM kita saja. Pemberlakuan aktifitas PTM disekolahnya karena sudah mendapatkan izin dari pengawas sekolah,” bebernya.
Dia juga mengaku sudah menerapkan aturan prokes secara ketat, termasuk menyediakan fasilitas pendukung di sekolah seperti sarana cuci tangan dan wajib masker buat siswa. Para guru pun diakuinya sudah 100 persen melakukan suntik vaksinasi yang diklaimnya telah memenuhi unsur aman dari virus covid 19.
Usman berprinsip bahwa siswa harus belajar hingga tatap muka dengan guru untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran setelah sebelumnya libur panjang dalam waktu yang relatif lama.
Tahun ini, pihaknya menerima 140 siswa baru sehingga total siswa saat ini mencapai 1000an pelajar. Mereka dibagi dalam 27 kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas enam. Para guru juga wajib hadir selama masa PTM sehingga pola pengajaran siswa bisa maksimal.
“Kita tetap mengikuti instruksi diknas terkait Dan ujicoba PTM ini sekali lagi kita lalukan karena sudah dapat persetujuan dari pengawas sekolah, ” pungkasnya.(Ak)