Mitigasi Kebakaran Hutan, 5,6 Ton NaCI Ditebar Dilangit

Spot asap kebakaran hutan di Sumsel, foto doc.

WARTAMUSI.COM, Palembang – Untuk memitigasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel, ada sekitar 5,6 ton natrium klorida (NaCl) ditebar di langit Sumsel.

Total hingga 13 Juli mendatang akan ditabur 8 ton NaCl untuk memitigasi kebakaran hutan dan lahan, agar hujan tetap turun di wilayah Sumsel saat puncak kemarau.

“Per 4-7 Juli sudah 4 ton NaCl (5 sorti) yang ditebar di langit Sumsel. Plus Senin (8/7) ini, ada 2 sorti lagi (per sorti 800 Kg NaCl) sehingga totalnya menjadi 7 sorti atau 5,6 ton NaCl yang sudah ditebar di langit Sumsel,” ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto, Selasa (9/7/2024).

NaCl itu telah disebar di beberapa wilayah di Sumsel, di antaranya di Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering dan wilayah lainnya. NaCl disebar di beberapa wilayah tersebut karena memiliki potensi awan hujan.

“Penyebaran NaCl tergantung ada tidaknya awan. Dalam sehari bisa 1-2 sorti, bahkan tidak terbang sama sekali jika tak ada potensi awan. Total tersedia 8 ribu Kg NaCl yang disiapkan,” ungkapnya.

Dalam OMC itu, jenis pesawat yang dipakai menggunakan Casa-212 Reg A-2104. OMC akan digelar selama 10 hari atau hingga 13 Juli mendatang. Penyemaian garam dilakukan untuk meningkatkan intensitas hujan.

“Kami harapkan dengan metode OMC ini dapat menurunkan hujan buatan di wilayah Sumsel terutama ke daerah-daerah yang rawan Karhutla,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat NPBD Sumsel, Sudirman.

Menurutnya, OMC itu dilakukan untuk memperkuat penanganan dan meminimalisir Karhutla secara merata di Sumsel. Langkah strategis itu jadi upaya mitigasi dan penanggulangan bencana, khususnya untuk menghadapi potensi karhutla di Sumsel.

OMC yang digelar dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut (BRGM) bersama BMKG, BPBD Sumsel dan Lanud SMH Palembang. (DN)