Nobar Pemutaran Perdana Film ‘Dul Muluk & Dul Malik’ Bersama Pj Gubernur Sumsel, Ini Harapan Sultan Palembang

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni nonton bareng (Nobar) pemutaran perdana Film berjudul ‘Dul Muluk dan Dul Malik di XXI OPI Mall Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/6) malam.

WARTAMUSI.COM, Palembang – Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni nonton bareng (Nobar) pemutaran perdana Film berjudul ‘Dul Muluk dan Dul Malik di XXI OPI Mall Palembang, Kamis (20/6) malam.

Film yang bergenre horror komedi ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dengan production house Smaradhana Pro. Mereka juga mengangkat teater kesenian tradisional khas Provinsi Sumsel yang dikenal dengan Dul Muluk.

Film ini disutradarai oleh Aditya Gumay dan dihiasi dengan berbagai aktor yang berasal dari Kota Palembang, yaitu Anwar Fuadi. Dalam film ini Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni berperan sebagai dirinya sendiri, yaitu Pj Gubernur Sumsel dan berkesempatan beradu akting dengan Anwar Fuadi.

Dalam film ini, dikisahkan Fatoni tengah meninjau SMAN Sumsel tanpa sengaja berjumpa dengan sang Ustadz bernama Dul Muluk yang diperankan oleh Anwar Fuady. Saat itu, Dul Muluk hendak mendaftarkan cucunya Dul Malik yang diperankan oleh Bagas-pemain lokal bersekolah di SMAN Sumsel.

Pertemuan tak sengaja itu sontak saja membuat suasana menjadi haru dan menggugah hati para guru SMAN Sumsel yang menyaksikan pertemuan Dul Muluk dan Fatoni. Terkait perannya kali ini, Fatoni mengaku senang dapat ikut berperan dikarenakan dirinya menilai banyak edukasi yang bisa diambil melalui Film ‘Dul Muluk dan Dul Malik’.

Hadir diantaranya Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn , Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo, R.M.Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, , Dato’ Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, Pangeran Yudo Heri Mastari, mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji, Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) Iqbal Rudianto, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, aktivis Sumsel Hadi Bubut, lalu artis ibu kota Dwi Yan, Roy Martin, Meriam Belina, Anwar Fuadi dan istrinya Wiwit Tatung dan artis pendukung Film Dul Muluk dan Dul Malik termasuk sutradara Aditya Gumay.

Untuk diketahui, deretan aktor dan aktris terkenal lainnya yang juga turut serta menjadi pemain dalam Film ‘Dul Muluk dan Dul Malik’, di antaranya Meriam Belina sebagai Janda Kampung Cantik hingga Aty Lander sebagai Yuk Zubaidah.

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn menilai film Dul Muluk dan Dul Malik sangat bagus sekali .

“ Banyak sekali nilai –nilai moril dan pesan-pesan yang merupakan ciri khas orang Palembang , jadi ini sangat bagus tontonan untuk keluarga , walaupun ceritanya horor-horor tetapi bukan horor sih, ini komendi ya sitkom kalau kami lihat, sehingga cocok untuk di tonton oleh keluarga-keluarga di Sumatera Selatan, apalagi ini full 100 persen menggunakan bahasa bukan hanya Palembang tapi juga bahasa Sumsel ,” katanya.

Kedepan menurut SMB IV wajib ada film-film seperti film Dul Muluk dan Dul Malik.

“Supaya orang mengetahui tradisi dan adat budaya di Sumsel,” katanya.

Sedangkan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengaku senang di libatkan dalam film ini.

“Saya senang dilibatkan dalam film ini. Film ini sarat pesan edukasi. Bersyukur pernah ikut berlatih seni. Berlatih seni itu penting. Bisa melatih keindahan, melatih tampil di muka publik. Dengan bekal latihan seni inilah saya tadi tidak merasa gugup dan canggung saat akting bersama Anwar Fuady,” kata Agus Fatoni.

Fatoni melakoni syuting tersebut tanpa naskah dan hanya berbekal arahan dari sutradara sekaligus produser pelaksana Aditya Gumay. Syuting tersebut memakan waktu yang cukup lama, namun Fatoni mengaku dirinya sangat menikmati saat tampil di depan kamera.

“Saya sering ikut main drama dan festival teater, bahkan pernah memenangkan juara pada festival teater,” kata dia.

Berangkat dari pengalaman tersebut, Fatoni juga mengimbau anak muda selain dibekali ilmu akademik tapi juga diperlukan seni. Menurutnya, dalam seni juga mengandung nilai-nilai yang dapat dicontoh dan dipetik pelajarannya.

Dalam kesempatan ini, Anwar Fuady memuji kemampuan akting Fatoni yang tak kalah dengan aktor profesional. Menurutnya, Fatoni mampu mengimbangi permainannya dengan baik dan mendalami peran.

“Untuk bisa mengimbangi akting, bukan hanya pengalaman saja yang dibutuhkan, tapi juga kecerdasan. Beliau ini selain berpengalaman juga cerdas. Itu tercermin dari sorot matanya,” kata Anwar.

Dia mengatakan selama 45 tahun berkarir dalam dunia film dan sering berhubungan dengan para pejabat, baik Menteri, Kepala Daerah atau pejabat tinggi lainnya tidak ada yang seperti Pj Gubernur Sumsel.

Menurutnya, Fatoni merupakan seseorang yang mampu mendalami peran dengan apik.
“Film ini bukan hanya sebagai tontonan, namun juga sebagai tuntunan,” ujar Anwar.

Sementara itu, sutradara sekaligus produser pelaksana Aditya Gumay Film ‘Dul Muluk dan Dul Malik’ mengaku tak mengalami kesulitan saat mengarahkan Fatoni dalam menjalani perannya. Selain itu, dirinya menyebut Fatoni tipikal pejabat yang tak berjarak dengan kru film saat menjalani syuting.

“Terbiasa bekerja juga dengan pejabat. Nah, beliau ini tidak berjarak dengan kami. Justru mau take berulang-ulang hingga adegan dirasa betul-betul pas,” kata Aditya. (yanti)