Sekda Sumsel Edward Candra Ajak Aparatur Desa Tingkatkan Kepemimpinan di Era Digital

Pelatihan Kepemimpinan Aparatur Desa: Sekda Sumsel, Drs. H. Edward Candra, berbagi wawasan tentang tantangan kepemimpinan di era digital.

WARTAMUSI.COM, Palembang – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra MH, memaparkan materi tentang kepemimpinan Leadership) saat menjadi narasumber pada pelatihan dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembagaan desa yang dilaksanakan di hotel Peninsula Palembang, Kamis (19/9/2024).

Pelatihan tersebut diikuti oleh para perangkat dan aparatur desa yang berasal dari lima kabupaten, yaitu Kabupaten Lahat, Banyuasin, Empat Lawang, Musi Rawas dan Kabupaten OKU.

Dalam pemaparannya Edward menyampaikan tentang tantangan kepemimpinan desa yang meliputi, pengelolaan pemerintahan dan pembangunan desa semakin kompleks, dana desa yang cukup besar membutuhkan pengelolaan yang bertanggung jawab, kemudian perkembangan teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif.

“Dengan adanya tantangan ini maka dibutuhkan kepemimpinan yang berintegritas, inovatif, efektif, dan konstruktif di desa,” jelasnya.

Sebagai pemimpin lanjut dia, juga sangat erat kaitannya dengan penerapan nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, P4, dan NKRI, selaku pemimpin selayaknya bagaimana bisa menggugah masyarakat untuk mengikuti nilai-nilai nasional (kebangsaan).

Selain itu kepemimpinan modern menurut Edward terbagi menjadi empat yaitu, demokratis, otokratis, afiliatif dan visioner.

“Ada juga kepemimpinan birokrasi. Tiga model kepemimpinan Weberian adalah birokrasi, kharismatik, dan tradisional. Selain itu ada pula kepemimpinan birokrasi transaksional vs (versus) birokrasi transformasional,” tambahnya.

Tak hanya itu, Edward juga mengajak para aparatur desa untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi di era digital, sebab tantangan kepemimpinan desa di era digital cukup berat, yakni perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi perilaku masyarakat desa.

“Dibutuhkan pemimpin yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam memperkuat pemerintahan desa dan pembangunan desa dipahami. Kompetensi dalam pembangunan semakin ketat sehingga dibutuhkan pemimpin yang kreatif dan inovatif,” tandasnya. (ril)