WartaMusi – PT Semen Baturaja (SMBR) baru saja mengumumkan keuntungan yang luar bisa. Pada tahun 2021 perusahaan plat merah ini meraih keuntungan/laba hingga 372 persen dari tahun sebelumnya.
Namun kebahagiaan karena mencapai keuntungan yang boleh di bilang luar bisa tersebut tak di rasakan oleh warga sekitar pabrik. Hal ini terlihat saat puluhan warga Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Desa Pusar Bersatu (Gempur) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PT Semen Baturaja. Kamis (10/3).
Dalam orasinya masa menuntut beberapa hal diantaranya, banyaknya warga yang dipecat dari perusahaan itu selain itu warga juga mengeluh banyaknya rumah mereka retak dan air sumur yang kering akibat aktifitas tambang pabrik yang berdekatan dengan desa itu.
“Kami sudah muak dengan janji janji yang tak kunjung diberikan. Kami juga menilai sebagai warga ring 1 tidak pernah diprioritaskan untuk bekerja disana,”jelas Dedi koordinator aksi saat orasi.
Padahal kata mereka sebagian besar lahan perkebunan warga telah dikuasai perusahaan itu.”Kami tidak ada kerjaan lagi sementara warga lain yang bukan ring 1 bebas diterima untuk bekerja kami diberhentikan,”tambahnya.
Bahkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Umum PT Semen Baturana ini nyaris ricuh lantaran para direksi tidak juga muncul menemui mereka. Beruntung, aparat keamanan bisa menghalau saat mereka melakukan aksi di Pabrik PT Semen Baturaja.
Tak menemui titik terang lantaran tidak adanya keputusan, warga yang saat itu berada di pabrik lalu bergerak ke pabrik pengolahan air bersih milik PT Semen Baturaja yang berada di desa Pusar.
Mereka lalu hendak mematikan sistem pengoperasian air bersih yang memasok pabrik dan lingkungan pabrik.
Beruntung aksi tersebut kembali dihalau polisi. Sesaat setelah itu perwakilan pihak Semen menemui para warga.
Dan disimpulkan, akan ada pertemun lanjutan terkait tuntutan para warga.
Warga sendiri mengaku jika tidak ada hasil sampai saat pertemuan nanti mereka berjanji akan melakukan aksi dengan masa yang lebih besar.(yh)
